Malam itu aku sedang dalam perjalanan menuju Jogja, setelah dua hari aku bersama dua orang temanku keliling Jakarta berkunjung ke rumah saudaraku dan saudara temanku. Entahlah......., begitu saja keinginan ke Jakarta itu muncul ketika waktu itu kami asyik ngobrol tentang PEMILU lesislatif dan PILPRES yang amburadul. Bagaimana tidak dikatakan amburadul, ditempatku saja orang mati terdaftar jadi pemilih, kemudian orang yang sedang merantau cari makan di luar kotapun juga di coretkan orang lain. Bahkan yang lebih gila lagi, orang-orang kampungku ternyata jadi lebih cerdas lagi dibandingkan orang kota. Setelah dari sang calon dikasih Rp. 15.000,- (biar pada tahu lebih jelas ku tulis : Gur Limolas ewu), mereka jadi lebih cespleng dalam menyontreng/mencoret (lha tentu saja.., habis mereka diantar dan digendhong (maaf pinjam istilahnya mbah Surip) petugas KPPS-nya yang juga udah dikasih 'sogokan' oleh si calon anggota legislatif). Percaya nggak ? Tingkat kesalahannya hanya 2 persen ! Pinter, to ? tenan, to ? hebat, to? Untuk PILPRES nya kulihat juga sama saja bo'ongnya. Masa sih itungan cepatnya (quick count,.. kalau nggak ngerti) dari awal sampai akhir cuman di angka itu itu saja?! Orang yang paling geblhegh sekalipun pasti tau klo KPU- nya dah kong kalikong ma yang jadi (maap... maap... emang kenyataanya seperti itu). Eh... jadi ngelantur,nih.
o.., ya.. Sebenarnya malam itu aku bener-benar udah lelah dan super ngantuk. Kebetulan saja 2 orang temanku nggak bisa nyopir, jadi terpaksa dari berangkat ampe pulangnya aku sendiri yang jadi drivernya. Kalian bisa ngebayangin, khan, bagaimana rasanya! Begitu perjalanan sampai Kota Kendal sebenarnya aku dah pingin istirahat dulu, tapi aku pikir-pikir lagi perjalanan tinggal selangkah lagi. E..., ternyata sampai di Kedu, Kabupaten Temanggung, aku benar benar harus beristirahat dulu. Bukan beristirahat karena capeknya tadi. Jam 22.13 wib, sebelum pasar Kedu, dikiri kanan jalan kulihat penuh mobil dan motor. Banyak sekali Polisi berseliweran dan orang-orang hilir mudik lalu lalang. Ada apa ini? Aneh benar, orang pasar malam juga enggak ada! Akhirnya untuk memenuhi rasa ingin tahuku, mobil kehentikan di sisi jalan, kemudian aku mampir di Warung Tenda Lamongan di kanan jalan. Itung itung sambil ngangetin badan karena emang malam itu udara di sana ruar biasa menusuk tulang. Sambil ngabisin kopi yang uenak tenan, akhirnya ketauan juga yang bikin Kedu jadi seperti seramai konsernya peterpan. Ternyata Nurdin M TOP ketahuan sembunyi di rumah seorang pensiunan guru, yang anaknya sedang tirakat di tahanan sejak 3 tahun yang lalu karena kasus terorisme juga. Rumah itu ada ditengah sawah, dan di lingkungan itu hanya berdiri sekitar 9 rumah yang lain. Kelompok rumah itu disebut kampung Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu. Personil Densus 88, Polsek, Polres Temanggung dan Kapolda Ja-teng juga sudah sampai di lokasi kejadian.Dan bahkan kulihat ada satu mobil panser yang juga menerobos masuk ke dekat rumah persembunyian si nurdin.
Dari informasi yang kuterima, pengepungan sudah dilakukan sejak jam 16.00 wib dan telah terjadi tembak menembak antara si nurdin dan pihak Densus 88. Sementara yang empunya rumah dan dua orang pemuda yang membantu menyembunyikan si nurdin sudah diamankan pihak Kepolisian sementara penghuni rumah yang lain sudah dievakuasi sejak sore hari. Praktis si nurdin hanya sendirian saja di rumah tersebut untuk menjemput ajal. Syukur kalau bom yang katanya dirangkai dirompinya tidak meledak, tapi lebih syukur kalau bom itu meledak dan tidak membawa korban jiwa yang lain. Biar si nurdin minggat keneraka sendirian sehingga kalau leleah nggak ada teman yang nggendhong. Biar kapok....!!! Rasain....!!! Biar buat bom di neraka jahanam sana....!!!!
Jam 23.25 wib aku meluncur meninggalkan Kedu dengan mata yang blas ndak ngantuk, badan yang kehilangan rasa lelah. Terima kasih nurdin.... , aku jadi enjoy lagi pegang kemudi. Sampai di rumah jam 02.09 pagi, aku langung mandi trus bobok. Dalam tidur aku melihat si nurdin tengkurap bersimbah darah ... air liurnya menetes penuh busa... dan....kulihat celana dan pantatnya penuh tinja yang bercampur antara warna kuning dan hitam... wuih... baunya.... benar benar hebat!!!! Setelah kubalikkan badanya..., aku lari terbirit-birit karena matanya yang sebesar jengkol dan berwarna merah memelototiku sambil berkedip-kedip.............
Selamat jalan nurdin!!! Semoga harimu penuh dengan penderitaan seperti engkautelah menciptakan penderitaan bagi banyak orang!!!! O... ya... Jangan kuwatir karena sebentar lagi teman-temanmu akan diantar Densus 88 menyusulmu ke neraka pakai Panser. Da.... nurdin....